Mengatur Budget Semasa Hamil

Saya masih ingat betul rasa bahagia yang saya rasakan ketika mendapati 2 garis merah yang jelas di test pack. Kebahagiaan itu semakin nyata saat saya memeriksakan diri ke dokter kandungan, dan benar-benar dinyatakan hamil.
Sejak saat itu, saya mulai membuat banyak perencanaan hidup. Mulai dari rencana menu makanan sehat sehari-hari, do's and don’ts selama kehamilan, serta yang tak kalah penting adalah perencanaan finansial. Berdasarkan pengalaman saya, perencanaan finansial ini penting sekali. Dan tidak hanya finansial selama hamil dan melahirkan saja lho, tapi juga pasca-melahirkan. Apa sajakah yang harus dipikirkan?
Saat Hamil
  • Biaya konsultasi kehamilan
Agar kehamilan berlangsung sehat, baik bagi ibu maupun janin, tentunya konsultasi rutin kepada dokter kandungan untuk dilakukan. Dan tentunya, hal ini membutuhkan biaya. Apalagi konsultasi biasanya setiap 1 bulan sekali, saat kehamilan masih berada di trimester pertama dan kedua. Kemudian, menjadi lebih sering di trimester ketiga bisa sampai 2 minggu sekali atau seminggu sekali. 
Selain biaya dokter, pertimbangkan pula biaya USG nya. Terlebih jika kita ingin melakukan USG 4D yang harganya tergolong mahal. Beberapa tes laboratorium juga kadang diminta oleh dokter. Misalnya, saya diminta untuk tes TORCH saat awal kehamilan. Untuk tes ini, biayanya cukup besar sekitar jutaan rupiah. 

Jika mau menggunakan asuransi, seperti BPJS ataupun asuransi pribadi, perhatikan terms and conditions nya ya. Ini dilakukan agar urusan konsultasi kehamilan dapat berjalan lancar.
  • Biaya pembelian suplemen kehamilan.
Beberapa obat atau suplemen biasanya rutin diberikan oleh dokter selama kehamilan. Misalnya asam folat, kalsium, dan zat besi. Karena semua ini diminum setiap hari, maka harus disediakan sesuai dengan anjuran dokter biasanya saya di kasih masing-masing 30 butir untuk setiap obatnya. Makanya kita harus menyediakan juga biaya untuk obat atau suplemen nya. 
  • Biaya membeli persiapan kelahiran bayi
Kalau yang ini, khususnya untuk usia kandungan 7 bulan ke atas pastinya senang berbelanja. Sebagai ibu baru, tentunya ingin sekali berbelanja berbagai kebutuhan bayi. Pakaian, perlengkapan mandi, baby crib, stroller, dll. Tapi inget untuk perlengkapan bayi, tetap harus di kontrol ya, supaya meminimalkan pengeluaran yang tidak perlu. Apalagi kalau barang-barang yang dibeli hanya berdasarkan lucu atau karena suka aja bukan karena kebutuhan. 
Saran saya, buatlah anggaran terlebih dahulu sebelum berbelanja. Prioritaskan kebutuhan utama. Kerjasama dengan suami juga penting, karena keuanganku berasal dari suami jadi suamiku bertugas mengingatkan jika saya sudah kebablasan belanja.
Saat Melahirkan
  • Biaya persalinan
Nah inilah salah satu inti dari perencanaan finansial selama kehamilan. Setiap rumah sakit pasti memiliki rincian perkiraan biaya persalinan, sehingga kita bisa mempersiapkannya terlebih dahulu.
Saran saya, selalu persiapkan dana yang lebih dari estimasi biaya yang dikeluarkan oleh rumah sakit tersebut. Sebab, saat persalinan bisa saja terjadi sesuatu dan membutuhkan biaya tambahan. 
  • Biaya rawat bayi baru lahir di rumah sakit
Paket biaya persalinan yang dikeluarkan oleh rumah sakit terkadang belum mencakup biaya rawat bayi di rumah sakit. Misalnya, biaya konsultasi dengan dokter anak ataupun jika ada pemberian susu formula. Oleh sebab itu, kita wajib menanyakan terlebih dahulu kepada pihak rumah sakit. Siapkan juga dana berlebih untuk hal-hal tak terduga. 
Sesudah Melahirkan
  • Biaya konsultasi dokter pasca-persalinan
Salah satu kesalahan saya dan suami saat merencanakan finansial dahulu adalah hanya membuat anggaran hingga persalinan saja. Padahal, pengeluaran pasca-persalinan juga tidak sedikit. Salah satu contohnya adalah biaya konsultasi pasca-melahirkan ke dokter kandungan, serta konsultasi bayi ke dokter anak. Jika ingin langsung melakukan program Keluarga Berencana (KB), perkirakan juga biayanya.
  • Biaya vaksinasi bayi
Salah satu pengeluaran yang saya rasa cukup besar adalah untuk vaksinasi bayi. Untuk mengantisipasi hal ini, kita dapat menanyakan jadwal imunisasi beserta perkiraan biayanya. Beberapa vaksin bisa di dapatkan di Puskesmas secara gratis, karena masuk ke dalam program nasional dari pemerintah. Namun, ada juga vaksin yang harus dibeli secara pribadi.
Itulah poin-poin yang sebaiknya diperhatikan dalam perencanaan finansial saat hamil. Ingat, jangan hanya memikirkan pada saat hamil dan persalinan saja, tapi juga biaya setelah melahirkan hingga umur anak kurang lebih 1 tahun

Comments